Minggu, 28 Februari 2010

BEBERES RUMAH

Jeritan si kecil menyaingi lengkingan penyanyi rock,”mammaaaa!”.Meski si ibu berada ddekatnya,tetap saja si kecil memilih berteriak.Tak kenal waktu,si kecil kerap berteriak-teriak.Si ibu jadi tidak sabar menghadapinya.
MENARIK PERHATIAN
Anak usia tahun mulai lancar berbicara.Dia merasa perlu menunjukan kemampuannya.Apalagi kalau bukan dengan berteriak.Dia juga sering berteriak untuk menarik perhatian orang lain saat ingin menyampaikan perasaan dan pikirannya.Ini terjadi karena dia belum tahu cara menarik perhatian orang lain dengan benar,yakni berbicara denngan baik-baik.
Si kecil juga menggunakan teriakan itu sebagai sarana bereksperimen sejauh mana suaranya di dengar orang lain.Dia juga belajar mengontrol volume suara dan tinggi rendah nada.Dan tentunya kegiatan yang menyenangkan dan menghibur bagi dirinya.
Namun si ibu tak perlu khawatir.Sebenarnya hal tersebut masih wajar.Seiring bertambahnya usia,kemampuan komunikasi anak meningkat dan kebiasaanya berteriak-teriak pun akan berkurang.
JANGAN BALAS
Satu hal yang harus si ibu perhatikan,jangan pernah membalas teriakan si kecil dengan teriakan juga.Apalagi membentak menyuruhnya diam.Dia justru akan berteriak lebih keras lagi.
Si ibu harus memberi pengertian pada si 2 tahun untuk berhenti berteriak-teriak.Ucapkan dengan kalimat yang jelas dengan nada yang lembut.Misalnya,”Tidak perlu berteriak Bunda juga sudah dengar kok.Nanti tenggorokannya sakit kalo teriak-teriak terus.”
Si ibu juga jangan pernah menanggapi keinginan anak bila dia memintanya sambil berteriak.Itu justru mengajarkan kalau mendapatkan apa yang dia mau dengan berteriak.Selalu minta si kecil untuk berkata secara santun,barulah si ibu penuhi maunya.Tak lupa beri pujian kalau si kecil sudah tidak berteriak-teriak lagi.

Sumber:Majalah AYAHBUNDA,oleh Diah kurniati dengan sedikit perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar