Selasa, 06 April 2010

MENUJU PUNCAK KREATIVITAS

Manusia adalah makhluk kreatif. Tanpa kehadiran manusia di bumi, kita tidak tahu seperti apa jadinya dunia. Mungkin sepi, senyap dan tanpa dinamika. Walau dalam sejarah penciptaan manusia pertama (Nabi Adam AS) ditentang oleh Iblis, ternyata Allah SWT memang memiliki rencana-Nya sendiri. Adam Ia ciptakan walau Iblis mengajukan protes dan keberatan akan kekhawatirannya bahwa manusia hanya akan melakukan kerusakan serta menumpahkan darah (QS. Al Baqarah (2):30). Kreativitas bagi makhluk yang bernama manusia adalah sebuah keniscayaan. Dengan kreativitasnya, ia menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dalam kehidupannya. Apabila kita cermati, istilah atau kata kreatif sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “memiliki daya cipta ; memiliki kemampuan untuk menciptakan” serta “mengandung makna daya cipta”, sedangkan kreativitas berarti “kemampuan untuk mencipta, daya cipta atau perihal berkreasi”.
Mengapa Harus Kreatif?
Ada beberapa alasan mengapa kita harus kreatif :
1. Karena kreativitas adalah jembatan alternatif mempercepat tercapainya tujuan,
2. Dengan kreativitas hidup menjadi lebih menantang untuk dilalui
3. Bersama kreatifitas kepuasan yang didapatkan akan semakin tinggi.
Menuju Kreativitas
Menjadikan diri kita kreatif berarti bersedia untuk membuka diri terhadap hal-hal baru, inovasi dan perluasan berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi. Dengan kesediaan kita untuk menjadi kreatif, kita juga sudah harus memulai langkah-langkah besar menuju medan kreatifitas yang seakan terus terbuka tanpa batas. Mari terus hidupkan mimpi, karena para inovator dunia memulai karya mereka dari mimpi.
Beberapa Kasus Orang Kreatif
Kasus Pertama, pada tahun 1800, dunia dilanda kekacauan, wabah pes, cacar, demam tipus, malaria & kolera membunuh jutaan orang. Dan saat itu ada seorang dokter yang tidak bisa duduk manis menyaksikan apa yang terjadi. Dengan segenap kemampuan yang dia miliki, ia, dokter yang kelak terkenal, yang bernama Edward Janner mengembangkan sebuah cara untuk mencegah penyakit, bukannya mengobati penyakit itu di kemudian hari.
Kasus Kedua, terjadi sekitar tahun 1900. Saat itu, kuda merupakan alat transportasi utama, tetapi sepeda dan mobil juga sudah mulai populer. Walau saat itu jalanan tidak sepadat sekarang, ternyata hampir setiap hari ada orang yang tewas karena kecelakaan di jalan. Dan ketika masalah ini belum menemukan solusinya, tiba-tiba munculah dua orang yang mengaku Wright bersaudara. Mereka adalah montir yang datang dan menawarkan bahwa mereka bisa membuat sebuah mesin terbang. Bayangkan kalau anda saat itu ada di sana, anda mungkin akan mengatakan gila, kurang waras atau paling tidak mengatakan “huh, dasar kurang kerjaan”.
Kasus Ketiga, terjadi sekitar tahun 2004. Era itu, zakat masih dianggap sesuatu yang tidak penting. Orang umumnya membayangkan masalah zakat adalah masalah pengurangan hartanya dari hasil keringat dan kerja kerasnya. Pengelolaanya pun seringkali asal-asalan & tdk profesional. Jika saat itu anda adalah orang kaya dan apa yang terjadi ketika itu, ketika anda diyakinkan bahwa zakat bisa memperbaiki perekonomian umat. Melalui zakat dijelaskan pula bahwa bukan saja harta yang ada, yang jadi bagiannya para penerima zakat akan diurus dengan baik, bahkan sekaligus mengelolanya secara profesional.
Ketika mendengar ketiga kasus kreatif tadi, kira-kira apa yang akan anda lakukan? tersenyum, menganggapnya perbuatan gila yang tidak sesuai jaman, menjadi tertarik & ikut terlibat, minimal antusias membahasnya atau malah anda justeru hanya sekedar mengangguk, menguap & melupakannya. Jika dari rangkaian ketiga kasus tadi anda menunjukan sikap dan minat terhadap ketiganya, percayalah benih kreatifitas sesungguhnya telah tumbuh dalam diri anda,tinggal sekarang, bagaimana mengelola potensi yang ada tadi.
Dalam dunia kreatifitas, orang yang disiplin & menyukai formalitas pada umumnya memiliki kecenderungan untuk tetap berada di dalam “jalur kenyamanan” hidup. Mereka sukar memberi ruang kreativitas dalam dirinya. Ada begitu banyak kekhawatiran yang mengiringi setiap muncul kreativitas dalam berbagai moment kehidupan mereka. Dan umumnya, mereka yang secara sifat dan kepribadian lebih periang cenderung untuk lebih mudah memiliki kreativitas. Mereka walau tetap berhitung dengan segala kemampuan berani menghadapi hal-hal baru yang kadang penuh tantangan dan resiko.
5 Langkah Menjadi kreatif
Dibawah ini ada resep sederhana yang ada dalam buku Megacreativity karangan Andrei G Aleinikinov :
1. Berhentilah Berhenti
Untuk mencapai level jenius, diperlukan suatu tindakan oleh anda sendiri. Menjadi seorang jenius memerlukan tindakan dan pengalaman-pengalaman jenius. Menjadi jenius bukanlah sekedar mengetahui bahwa hal itu bisa dilakukan. Hasil dari itu semua Anda akan menjadi makin kaya pengetahuan (kaya pengetahuan, merupakan posisi yang kuat menuju puncak kreativitas & kesuksesan). Di masa mendatang, anda akan jadi pemenang. Kita akan lebih cepat dalam mengambil langkah-langkah antisipasi. Dengan begitu, kita akan menganggapnya tantangan. Kita akan segera ubah situasi, menyesuaikan perilaku & pendekatan kita untuk mencapai kemenangan baru. Karena itu : Hindarilah menjadi pasif, Aktiflah dalam menghadapi kesulitan dan latihlah selalu “otot berpikir” anda. Ingat bedanya orang biasa dengan orang kreatif adalah : ORANG KREATIF TIDAK PERNAH BERHENTI (Ia akan terus terlibat & tak ingin berhenti).
2. Mengapa Tidak Setiap Tidak
Dalam menuju puncak kreativitas, selalulah katakana “ya” untuk segala kemungkinan & ketidakmungkinan yang akan terjadi. Karena dalam konteks tersebut, terdapat kata kunci untuk menuju dunia kreativitas yakni keterbukaan. Mengapa keterbukaan, karena dengan sikap terbuka, kita dengan mudah menyiapkan diri bertemu dengan begitu banyak kemungkian dan juga terhadap cakrawala-cakrawala kuantitatif baru untuk mencoba dari yang selama ini anda lakukan). Akan ada banyak hal yang bisa diraih, jika kita mengerjakan suatu hal lebih lama lagi. Mengerjakan sesuatu lebih banyak tidaklah cukup.Diperlukan metode-metode lain untuk menemukan cara-cara mempercepat proses sampai kepada ide-ide yang orisinal, berkualitas tinggi & lebih cepat.
3. Majulah Untuk Sejuta
Berinovasilah, Ber-megainovasilah dan keluar dari sistem jika anda ingin menuju puncak kreatifitas. Latihlah otak anda terus menerus bisa kreatif dengan melakukan pengembaraan imajinasi. Dalam kerangka membiasakan otak mengamati, melakukan serta mengevaluasi sesuatu. Ketika ingin bisa lebih kreatif, sesekali latihlah diri kita untuk keluar dari system. Mulailah otak kita bekerja dengan tidak semata-mata menggantungkan pada apa yang ada dan telah biasa terjadi. Latihlah otak kita untuk “out of the box” agar menemukan kebaruan-kebaruan lain yang lebih baru.
4. Orang-Orang Meganilai
Karena anda sedang belajar menuju manusia kreatif, maka jangan pernah tanggung-tanggung. Kini kita harus sudah mulai menciptakan solusi-demi solusi atas apa yang terjadi di sekeliling kita. Melangkahlah melompati cakrawala, melewati batas pemikiran tradisioanal yang biasa.
5. Meluncur Ke Orbit Jenius
Untuk bisa meluncur menjadi manusia super jenius, butuh kemampuan untuk bisa menguasai metode para jenius yang pernah lahir agar kita memiliki pemahaman dan pengetahuan untuk melaju mengatasi berbagai rintangan jadi kreatif. Dan bagaimana langkah selanjutnya, apakah anda tertantang menjadi kreatif atau justeru “enjoy aja” menikmati apa yang ada.

KUTIPAN DARI:http://nsudiana.wordpress.com/2008/03/19/menuju-puncak-kreativitas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar